Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Doa agar anak sholeh/sholehah

Setiap orang yang telah berumah tangga atau akan, pasti menginginkan si buah hati. Mungkin ada yang telah menanti bertahun-tahun, namun belum juga dikaruniai buah hati. Juga ada yang menginginkan agar anaknya menjadi sholeh. Maka perbanyaklah do’a akan hal tersebut. Banyak do’a yang telah dicontohkan dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Di antaranya ada do’a yang berasal dari para Nabi ‘alaihimush sholaatu was salaam. Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata, رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ “Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100). Ini adalah do’a yang bisa dipanjatkan untuk meminta keturunan, terutama keturunan yang sholeh. Dalam Zaadul Masiir (7/71), dijelaskan maksud ayat tersebut oleh Ibnul Jauzi rahimahullah, “Ya Rabbku, anugerahkanlah padaku anak yang sholeh yang nanti termasuk jajaran orang-orang yang sholeh.” Asy Syaukani rahimahullah mengatakan apa yang dikatakan oleh para pak

Sholat Jenazah

Syarat sembahyang mayat sama seperti syarat sembahyang yang lain yaitu menutup aurat, berwuduk, suci dari najis dan mengadap kiblat. Cara sembahyang mayat yang mudah dan ringkas adalah seperti berikut : 1. Berdiri tegak 2. Takbir yang pertama Ketika bertakbir yang pertama ini hendaklah berniat didalam hati seperti berikut : Sahaja aku sembahyangkan atas mayat ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah Taala. 3. Membaca surah Fatehah sampai habis. 4. Takbir yang ke dua. 5. Membaca selawat sekurangnya : .اَللَٰهُمُّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ Yang afdhal ialah selawat yang sempurna yaitu : اَللَٰهُمُّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَٰهُمَّ بَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ إِبَرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. 6. Takbir yang ke tiga. 7. Membaca doa ke atas mayat sekurangnya : (اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ (

Sholat Dhuha

Tata cara sholat dhuha sebenarnya sama seperti shalat sunnah lain pada umumnya. Perbedaan tata cara sholat dhuha dari shalat sunnah lainnya terletak pada bacaan niat, doa, dan waktunya. Dream - Umat Islam cukup akrab dengan amalan sunah sholat dhuha. Ini adalah salah satu sholat sunnah yang istimewa. Sholat dhuha merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Penyebabnya, terdapat beberapa keutamaan dalam sholat ini. Banyak sekali dalil dalam Hadis yang menunjukkan keutamaan dari sholat dhuha. Salah satunya merupakan sarana untuk memohon ampunan dosa. Hadis riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, " Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." Keutamaan lain dari sholat dhuha yaitu tidak termasuk ke dalam golongan orang lalai dalam mencari rahmat Allah. " Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai," (HR Al Baihaqi dan An Nasai) Sholat dhuha juga memiliki keutamaan termasuk b

IMAN, INSAN DAN IHSAN.

Man ‘Arafa Nafsahu, Faqad ‘Arafa Rabbahu Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. – Q.S. Asy-Syuura [42]: 11 MAN ‘Arafa Nafsahu, Faqad Arafa Rabbahu. “Siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Rabb-nya”. Begitulah kurang lebih makna dari sabda Rasulullah SAW tersebut. Kata-kata itu sangat masyhur di kalangan para penempuh jalan penyucian jiwa. Meski begitu, tidak semua orang meyakini kata-kata tersebut adalah sabda Rasulullah SAW. Sebagian bersikeras bahwa itu bukan hadits. Sebagian lagi mengatakan hadits itu dha’if, bahkan palsu. Walau jarang terdapat di kitab-kitab hadits sunni, namun hadits ini—dengan teks yang sama—bisa kita dapatkan di kitab Misbah Syari’ah dari cicit Rasulullah SAW, Ja’far as-Shadiq. Rasulullah SAW menyampaikan kata-kata agung tersebut kepada sahabat Ali r.a., dan hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ja’far as-Shadiq, yang memperolehnya dari jalur kakeknya, Ali r.a. Lisan agung Rasulullah SAW pernah menyamp

Jin / Iblis / Syaithon

JIN juga mempunyai tempat tinggal sama seperti manusia. Tetapi manusia tidak menyadari dimanakah tempat tinggal jin. Kebanyakan orang mengira, jin hanya tinggal di pohon-pohon yang besar saja. Padahal tidak begitu, jin juga memiliki berbagai tempat tinggal yang berbeda. 1. Di Rumah Dari Said Al Khudri, Rasulullah SAW bersabda, "Di dalam rumah terdapat penghuni-penghuni (jin) maka jika kamu melihat sesuatu (yang aneh) maka usirlah ia 3X kalau ia pergi maka biarkanlah, tapi jika ia membandel (tidak mau pergi) maka bunuhlah, sebab ia pasti jin kafir," (HR. Muslim). "Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada satu rumah orang muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim. Hanya saja, Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut," (HR. Abu Ba

Hadits dan Macam2x

Hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad , baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (Arab: taqrîr), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (Arab: bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya, sehingga arti hadits di sini semakna dengan sunnah. Hadits yang dapat dijadikan pegangan adalah hadits yang dapat diyakini kebenarannya. Untuk mendapatkan hadits tersebut tidaklah mudah karena hadits yang ada sangatlah banyak dan sumbernya pun berasal dari berbagai kalangan. A. Dari Segi Jumlah Periwayatannya. Hadits ditinjau dari segi jumlah rawi atau banyak sedikitnya perawi yang menjadi sumber berita, maka dalam hal ini pada garis besarnya hadits dibagi menjadi dua macam, yakni a) Hadits mutawatir, dan b) Hadits Ahad. 1. Hadits Mutawatir. a. Pengertian Hadits mutawatir. Kata mutawatir Menurut lughat ialah mutatabi yang berarti beriring-iringan atau berturut-turut antara satu dengan yang lain. Sedangkan menurut istilah ialah Suatu hasil hadits