Langsung ke konten utama

Sholat Taubah Nasuha

Hampir setiap saat manusia melakukan dosa, baik disadari atau tidak. Tidak hanya yang kecil, manusia kadang juga melakukan dosa besar.

Dua alasan itulah yang mendasari munculnya anjuran bagi umat Islam untuk bertaubat dengan berbagai cara yang diridhoi Allah SWT.

Salah satu cara menebus dosa yang paling baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW adalah dengan menjalankan sholat taubat nasuha.

Apa itu sholat taubat nasuha?
Sholat taubat nasuha adalah sholat sunnah yang dilakukan dalam rangka memohon pengampunan dari Allah SWT, atas segala dosa maupun kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat.

Sholat taubat nasuha juga disebut dengan sholat istighfar atau sholat minta ampun. Ketika sudah menjalankan sholat taubat nasuha yang benar, maka seorang muslim seharusnya tidak mungkin lagi mengulangi kembali maksiat atau dosa yang telah lalu.

Dasar hukum yang menganjurkan orang untuk menjalankan sholat taubat nasuha ini ada pada Alquran dalam surat At-Tahrim ayat 8, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai."

Allah sangat menyukai orang-orang Islam yang benar-benar bertaubat dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Seperti yang difirmankan dalam Al-Baqarah 2:22, yang artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Dari ayat-ayat ini bisa disimpulkan bahwa, sebaik-baiknya manusia di hadapan Allah bukan mereka yang tidak pernah berbuat salah, tapi bila mana orang tersebut berbuat kesalahan langsung bertaubat kepadaNya.

Melihat pentingnya bertaubat, maka seorang muslim wajib tahu tata cara sholat taubat nasuha yang benar, lengkap dengan niat, bacaan, doa, dan waktunya.

Tata cara sholat taubat nasuha yang benar, lengkap dengan niat, bacaan, doa, dan waktunya
Sholat taubat nasuha dan waktunya
Pada dasarnya, taubat merupakan perbuatan yang tidak dapat diundur atau ditunda-tunda. Oleh karena itu, jika seorang muslim sudah berbuat dosa dan maksiat, segera untuk bertaubat. Salah satunya dengan cara sholat taubat nasuha.

Sholat taubat merupakan salah satu bentuk sholat mutlak yang waktu pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja, baik itu siang maupun malam.

Namun ada waktu pelaksanaan sholat taubat nasuha yang haram untuk dikerjakan seperti:

1. Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.
2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah
3. Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.
4. Mulai dari sholat Ashar hingga matahari tenggelam.
5. Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya.

Sementara itu, sebagian ulama menyatakan bahwa waktu pelaksanaan sholat taubat nasuha yang utama adalah pada 2/3 malam atau selama sholat tahajud dilaksanakan.

Niat dan tata cara sholat taubat nasuha
Sholat sunah terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, sholat yang mengikuti sunah Rasul tanpa adanya sebab seperti sholat sunah rawatib, sholat tahajud, sholat dhuha, dan lainnya.

Kelompok kedua yaitu sholat sunah yang dikerjakan karena adanya sebab. Sholat sunah yang masuk dalam kelompok ini seperti sholat tobat, sholat hajat, sholat istikharah, dan lain-lain.

Tata cara sholat taubat nasuha sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat taubat nasuha dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Boleh dilakukan dua rakaat, empat rakaat atau enam rakaat.

Sebelum melangkah pada tata cara sholat taubat nasuha, ada baiknya jika kita tahu apa saja syarat mutlak dalam menjalankan suatu ibadah sholat, seperti suci dari hadast besar maupun kecil, serta menutup aurat.

Sholat taubat nasuha sebaiknya dikerjakan secara sendirian. Sholat taubat nasuha merupakan sholat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Adapun niat dan tata cara sholat taubat nasuha yang benar adalah sebagai berikut:

1. Niat sholat taubat nasuha

Mengucapkan niat sholat taubat nasuha dalam hati. Boleh juga dengan melafazkannya jika merasa kurang mantap.

USHALLI SUNNATAT TAUBATI ROKAATAINI LILLAHI TAALA

Artinya: “Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.”

2. Takbirotul Ihram
3. Membaca doa Istiftah/iftitah (Sunnah)
4. Membaca surat Al Fatihah
5. Membaca surat dari Alquran
6. Rukuk (Membaca tasbih ruku’ tiga kali)
7. I'tidal (Membaca doa i’tidal)
8. Sujud (Membaca tasbih sujud tiga kali)
9. Duduk diantara dua sujud (Membaca doa 'Robbighfirlii warhamnii...')
10. Sujud kedua (Membaca tasbih sujud tiga kali)
11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai 10.
12. Tasyahud akhir (Membaca bacaan tasyahud akhir)
13. Salam
14. Berdoa mohon ampunan

3 dari 5 halaman
Bacaan sholat taubat nasuha
Pada dasarnya tidak ada ketentuan yang mewajibkan kita membaca bacaan sholat taubat nasuha khusus setelah membaca Al-Fatihah.

Jadi, kita bisa membaca ayat-ayat Alquran manapun yang kita hafal. Misalnya saja pada rakaat pertama kita membaca Surat Al-Kafirun dan pada rakaat yang kedua kita membaca surat Al-Ikhlas.

4 dari 5 halaman
Doa sholat taubat nasuha
Setelah mengerjakan sholat sunnah taubat, dianjurkan untuk memperbanyak baca istighfar yang ditujukan untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Dari Abu bakar Radiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Hendaklah kalian membaca Laailaaha illallah dan istigfar lalu perbanyaklah membaca keduanya karena iblis berkata, 'Aku telah membinasakan manusia dengan dosa sedangkan mereka membinasakanku dengan Laailaaha illallah, istigfar. Lalu tatkala aku mengetahui demikian maka aku binasakan mereka dengan (mengikuti) hawa nafsu hingga akhirnya mereka menyangka dan merasa bahwa sesungguhnya mereka itu sedang mendapatkan petunjuk (dan sedang berada di atas kebenaran)'.” (HR. Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Ya’la)

Adapun bacaan istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:

ASTAGHFIRULLAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIHI.

Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya.

Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:

ALLAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA, KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA

Artinya:

"Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."

Mengenai doa tersebut, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya: "Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga. Dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum subuh maka dia termasuk penduduk syurga." (HR. Al-Bukhari)

Apa yang harus dilakukan setelah mengerjakan sholat taubat nasuha?

Setelah mengerjakan sholat taubat nasuha, maka disarankan untuk melakukan berbagai amal kebaikan. Selain tidak mengulangi maksiat dan dosa seperti dulu, bentuk amal kebaikan yang paling utama setelah mengerjakan sholat taubat adalah sedekah.

Mengapa demikian? Karena sedekah merupakan sebab terbesar terhapusnya dosa-dosa seseorang. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Alquran surat Thaha ayat 82 yang artinya: “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.”

5 dari 5 halaman
Keutamaan sholat taubat nasuha
Keutamaan sholat taubat nasuha tergambar jelas dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 271 berikut ini, yang artinya: "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Selain yang tampak pada ayat tersebut, keutamaan sholat taubat nasuha juga disebutkan dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Tirmidzi berikut ini:

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah atasnya. yaitu tidak akan berkurang harta dengan sebab sedekah, dan tidaklah Allah SWT menambahkan kepada hamba karena dia pemaaf melainkan kemulian, dan barangsiapa yang bersikap tawadhu karena Allah SWT, maka Allah SWT akan mengangkat dan meninggikan (derajat kemuliaan-nya).”

Demikianlah keutamaan sholat taubat nasuha jika kita menjalankannya dengan benar dan sungguh-sungguh demi mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Sehat Wal Afiyat

Kata afiat dalam bahasa kita sudah berpadu dengan kata sehat sehingga terbentuklah frase ‘sehat wal afiat’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (hlm.11) , kata afiat merupakan sinonim dari kata ‘sehat’, sehingga pengertian frase tersebut menjadi (dalam kondisi) ‘sehat dan sehat’. Kata afiat sesungguhnya termasuk serapan dari Bahasa Arab ( الْعَافِيَةُ, al-‘âfiyah). Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wasallam mempergunakan kata itu dalam rangkaian doanya. Maka, pemahaman terhadap kata tersebut akan tepat bila mengacu dalam buku-buku literatur Islam. Pengertian afiyat dalam Islam cakupannya luas dan berdimensi dunia dan akhirat. Luasnya makna ‘âfiat tampak secara tekstual pada doa yang diajarkan Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wasallam berikut ini: اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةَ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ… “Ya Allah, sesungguhnya aku betul-betul memohon kepadaMu maaf, dan ‘afiyat

Perbedaan Amin, Aaamin, Amiiin, dan Aaamiiin

Sangat dianjurkan untuk saling mendo'akan diantara kita, karena do'a yang kita panjatkan untuk orang lain akan berimbas baik juga untuk diri kita sendiri, minimal orang yang kita do'akan membalas dengan mendo'akan kita pula, atau minimal do'a kita kepadanya akan dibalas dengan kata "AMin"...betul tidakk? Sekedar pencerahan untuk pribadi dan sohib yang juga kebetulan belum tahu, ternyata ada 4(empat) perbedaan dari kata "amin" Lafaz Aamiin, diucapkan di dalam dan di luar sholat, maksudnya di luar sholat amin di ucapkan oleh orang yang mendengar doa orang lain, Aamiin termasuk ini fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan, maka para ulama Jumhur mengartikan dengan Allhummas istajib ( Ya Allah ijabah-lah). Makna ini yang paling kuat di bandingkan makna-makna lainnya, seperti bahwa aamiin adalah salah satu nama Asma Allah SWT. Membaca aamiin adalah dengan memanjangkan a(alif) dan memanjangkan min, apa bila tidak demikian akan menimbulkan arti

BERBAGI ITU INDAH

Berbagi  ( bahasa Inggris :  sharing ) adalah pemakaian secara bersama atas sumber daya atau ruang. Dalam arti sempit merujuk pada sebuah penggabungan penggunaan secara baik alternatif terbatas atau inheren, Dapat kita amati dalam aktivitas manusia atau yang berlaku secara alami. Ketika sebuah organisme memerlukan gizi atau oksigen misalnya, organ ini juga untuk membagi dan mendistribusikan energi yang diambil sebagai pasokan pada bagian tubuh yang memerlukannya sebagaimana sekuntum bunga membagi dan mendistribusikan bibit. Arti berbagi kepada sesama, alam, mahkluk hidup. Arti berbagi  adalah memberi atau menerima sesuatu dari barang, cerita, kisah, uang, makanan, dan segala hal yang penting bagi hidup kita, berbagi juga bisa kepada Tuhan. sesama, alam, dan setiap hal di bumi ini. Manusia adalah makhluk sosial, jadi manusia saling membutuhkan satu sama lain, kita membutuhkan orang lain, dan orang lain membutuhkan kita juga , karena hal itu kita harus berbagi dan orang